
Persiapan pernikahan sering kali membuat pusing calon pengantin. Salah satu bagian yang paling “sensitif” adalah menyusun nama-nama di undangan. Salah tulis gelar atau urutan nama bisa jadi masalah keluarga, lho! Apalagi jika Anda harus menentukan format turut mengundang pernikahan yang tepat agar semua pihak merasa dihargai.
Table of Contents
Kolom “Turut Mengundang” adalah ciri khas budaya Indonesia. Ini adalah cara kita menghormati keluarga besar dan sesepuh. Namun, aturannya bisa berubah tergantung kondisi keluarga. Bagaimana jika orang tua bercerai? Bagaimana jika keluarga sangat besar?
Jangan khawatir. Artikel ini menyediakan 20 contoh format turut mengundang pernikahan yang bisa Anda copy-paste. Kami juga akan membahas etika penulisan agar undangan Anda sopan dan rapi.
Etika Penulisan Nama dan Gelar pada Kolom Turut Mengundang
Sebelum masuk ke contoh format turut mengundang pernikahan, Anda perlu paham aturan dasarnya. Bagian ini penting agar tidak ada keluarga yang tersinggung.
1. Pentingnya Hierarki Keluarga
Dalam format turut mengundang pernikahan, urutan itu penting. Biasanya, urutan dimulai dari kakek dan nenek (dari pihak ayah, lalu ibu), kemudian paman dan bibi tertua, hingga yang lebih muda. Keluarga pihak pria (L) biasanya ditulis di kiri atau atas, dan pihak wanita (P) di kanan atau bawah.
2. Aturan Penulisan Gelar
Gelar akademik dan keagamaan sering menjadi perdebatan saat menyusun format turut mengundang pernikahan.
- Gelar Haji/Hajjah: Jika orang tua atau sesepuh sudah naik haji, sebaiknya tulis H. atau Hj. di depan nama.
- Gelar Akademik: Singkatan seperti S.E., M.M., atau Dr. harus ditulis dengan titik yang benar.
- Pangkat Militer: Untuk anggota TNI/Polri, pangkat biasanya ditulis lengkap atau disingkat resmi di depan nama.
3. Ejaan Nama yang Benar
Selalu cek ulang ejaan nama. Kesalahan satu huruf dalam format turut mengundang pernikahan bisa dianggap tidak sopan. Pastikan Anda sudah konfirmasi ke orang tua masing-masing.
Kumpulan Contoh Format Turut Mengundang Pernikahan (Copy-Paste)
Berikut adalah 20 variasi format turut mengundang pernikahan yang bisa Anda sesuaikan dengan kebutuhan.
Format Standar (Keluarga Inti & Kakek Nenek)
Ini adalah format turut mengundang pernikahan yang paling umum digunakan jika kedua orang tua masih lengkap dan hubungan keluarga harmonis.
1. Keluarga Inti Standar
Turut Mengundang:
Kel. Bpk. [Nama Ayah Pria] & Ibu [Nama Ibu Pria]
Kel. Bpk. [Nama Ayah Wanita] & Ibu [Nama Ibu Wanita]
2. Format dengan Kakek Nenek
Menggunakan format turut mengundang pernikahan ini menunjukkan rasa hormat tinggi pada sesepuh yang masih hidup.
Turut Mengundang:
Bpk. [Nama Kakek Pria] & Ibu [Nama Nenek Pria]
Bpk. [Nama Kakek Wanita] & Ibu [Nama Nenek Wanita]
Segenap Keluarga Besar Kedua Mempelai
3. Format Simpel untuk Undangan Minimalis
Jika ruang di kertas terbatas, gunakan format turut mengundang pernikahan yang ringkas ini.
Turut Mengundang:
Keluarga Besar Bpk. [Nama Ayah Pria]
Keluarga Besar Bpk. [Nama Ayah Wanita]
Format Turut Mengundang Keluarga Besar
Jika Anda memiliki keluarga besar yang ingin ditampilkan, gunakan variasi format turut mengundang pernikahan di bawah ini.
4. Mencantumkan Paman dan Bibi (Pakde/Bude)
Turut Mengundang:
- Bpk. H. [Nama Paman] & Ibu Hj. [Nama Bibi]
- Bpk. [Nama Paman] & Ibu [Nama Bibi]
- Bpk. Dr. [Nama Paman] & Ibu [Nama Bibi]
5. Format Perwakilan Kelompok Keluarga (Bani)
Ini adalah format turut mengundang pernikahan yang efektif untuk keluarga sangat besar.
Turut Mengundang:
Keluarga Besar Bani H. Ahmad (Solo)
Keluarga Besar Bani R. Soeprapto (Yogyakarta)
6. Format Campuran Keluarga Besar
Format turut mengundang pernikahan ini menggabungkan nama spesifik dan kelompok.
Turut Mengundang:
Bpk. Jenderal (Purn) [Nama Kakek]
Kel. Besar Bpk. [Nama Ayah Pria]
Kel. Besar Bpk. [Nama Ayah Wanita]
7. Format Berdasarkan Senioritas
Urutan format turut mengundang pernikahan ini murni berdasarkan usia tertua.
Turut Mengundang:
Eyang [Nama Kakek]
Bpkde [Nama Paman Tertua]
Bude [Nama Bibi Tertua]
Om [Nama Paman Muda]
Format untuk Orang Tua Bercerai atau Menikah Lagi
Kondisi ini sering membingungkan. Berikut adalah solusi format turut mengundang pernikahan agar tetap sopan dan netral.
8. Orang Tua Bercerai (Tanpa Pasangan Baru)
Dalam format turut mengundang pernikahan ini, nama ditulis terpisah baris tanpa kata “Dan/Istri”.
Turut Mengundang:
Bpk. [Nama Ayah Kandung]
Ibu [Nama Ibu Kandung]
Bpk. [Nama Ayah Pasangan] & Ibu [Nama Ibu Pasangan]
9. Orang Tua Menikah Lagi (Hubungan Baik)
Jika hubungan baik, Anda bisa memasukkan ibu/ayah tiri dalam format turut mengundang pernikahan.
Turut Mengundang:
Kel. Bpk. [Nama Ayah] & Ibu [Nama Ibu Tiri]
Kel. Bpk. [Nama Ayah Tiri] & Ibu [Nama Ibu Kandung]
10. Format Netral (Hanya Orang Tua Kandung)
Untuk menghindari konflik, format turut mengundang pernikahan ini paling aman.
Turut Mengundang:
Bpk. [Nama Ayah Kandung]
Ibu [Nama Ibu Kandung]
(Ditulis sejajar atau atas bawah tanpa gelar “Suami/Istri”)
Format untuk Orang Tua yang Sudah Meninggal
Bagaimana menulis nama almarhum dalam format turut mengundang pernikahan? Ini contohnya.
11. Menandai dengan (Alm)
Turut Mengundang:
Bpk. H. Nama Ayah
Ibu Hj. [Nama Ibu]
12. Kakek Nenek Meninggal Diwakili Anak
Format turut mengundang pernikahan ini umum jika kakek/nenek sangat dihormati namun sudah tiada.
Turut Mengundang:
Kel. Besar Alm. Bpk. [Nama Kakek]
(Diwakili oleh Bpk. [Nama Anak Tertua])
13. Wali Hakim atau Pengganti Orang Tua
Jika kedua orang tua tiada, gunakan format turut mengundang pernikahan ini.
Turut Mengundang:
Bpk. [Nama Wali] (Selaku Wali Nikah)
Ibu [Nama Istri Wali]
Format Undangan Pernikahan Adat & Tokoh Masyarakat
Sesuaikan format turut mengundang pernikahan dengan tradisi daerah Anda.
14. Adat Jawa (Sapaan Khas)
Turut Mengundang:
Eyang Kakung [Nama]
Eyang Putri [Nama]
Pakde [Nama] & Bude [Nama]
15. Adat Batak (Marga)
Pencantuman Marga sangat vital dalam format turut mengundang pernikahan adat Batak.
Turut Mengundang:
Kel. Besar [Marga Ayah]
Kel. Besar [Marga Ibu/Hula-hula]
16. Adat Sunda
Turut Mengundang:
Aki [Nama Kakek]
Nini [Nama Nenek]
Uwa [Nama Paman/Bibi]
17. Tokoh Masyarakat (Pejabat Lokal)
Di desa, menyertakan pejabat dalam format turut mengundang pernikahan adalah hal lumrah.
Turut Mengundang:
Bpk. [Nama] (Kepala Desa Suka Maju)
Bpk. [Nama] (Ketua RW 05)
Variasi Format Modern & Kasual
Untuk pernikahan modern, format turut mengundang pernikahan bisa lebih santai.
18. “Segenap Keluarga Besar”
Ini adalah format turut mengundang pernikahan paling praktis.
Turut Mengundang:
Segenap Keluarga Besar Kedua Mempelai
19. Teman & Kolega Masuk Daftar
Terkadang, teman dekat mempelai masuk dalam format turut mengundang pernikahan.
Turut Mengundang:
Keluarga Besar Bapak [Nama]
Rekan-rekan [Nama Perusahaan/Komunitas]
20. Format Bahasa Inggris
Cocok untuk undangan internasional.
Also Inviting:
The Families of [Groom’s Surname]
The Families of [Bride’s Surname]
Tips Menata Layout Turut Mengundang agar Rapi
Setelah memilih format turut mengundang pernikahan, perhatikan tata letaknya:
- Pengelompokan (Grouping): Bagi nama menjadi dua kolom. Kiri untuk keluarga Pria, kanan untuk keluarga Wanita. Ini membuat format turut mengundang pernikahan lebih mudah dibaca.
- Pilihan Font: Jangan gunakan huruf sambung yang sulit dibaca untuk daftar nama. Gunakan font Serif atau Sans-Serif yang bersih.
- Fisik vs Digital: Pada undangan cetak, ruang terbatas. Namun, pada undangan digital, Anda bisa menyembunyikan daftar panjang ini di dalam tombol menu, sehingga format turut mengundang pernikahan tidak merusak desain utama.
FAQ Seputar Penulisan Turut Mengundang
Berikut adalah pertanyaan yang sering muncul terkait format turut mengundang pernikahan.
Q: Apakah gelar almarhum tetap ditulis dalam format turut mengundang pernikahan?
A: Ya, tetap ditulis sebagai tanda penghormatan. Biasanya ditambahkan keterangan (Alm) atau (Almh) di belakang nama.
Q: Bolehkah mencantumkan nama panggilan?
A: Sebaiknya hindari. Kolom “Turut Mengundang” bersifat formal. Gunakan nama lengkap dan gelar yang sesuai agar format turut mengundang pernikahan terlihat sopan.
Q: Bagaimana urutan nama jika beda agama atau suku?
A: Ikuti tradisi keluarga Pria (Patrilineal) terlebih dahulu, atau bagi menjadi dua kolom yang setara kiri dan kanan agar adil.
Q: Berapa batas maksimal nama yang dicantumkan?
A: Tidak ada aturan baku. Namun, demi estetika, batasi maksimal 10-12 baris nama. Jika lebih, gunakan perwakilan “Keluarga Besar”.
Kesimpulan
Menentukan format turut mengundang pernikahan memang terlihat sepele, tapi dampaknya besar bagi keharmonisan keluarga. Dengan 20 contoh di atas, Anda bisa memilih mana yang paling pas dengan situasi Anda, baik itu untuk keluarga inti, orang tua bercerai, hingga tokoh masyarakat.
Ingat, tujuan utama dari kolom ini adalah memohon doa restu dan menghormati keluarga. Jangan biarkan drama salah tulis nama merusak momen bahagiamu. Jika Anda ingin undangan yang fleksibel, di mana daftar “Turut Mengundang” bisa diatur dengan rapi tanpa memakan tempat kertas, beralihlah ke undangan digital.
Buat undangan pernikahan impianmu dengan desain elegan dan fitur lengkap hanya di Nicewedding.id. Praktis, hemat biaya, dan mudah dibagikan ke seluruh keluarga besar!