Makna Turut Mengundang di Undangan Pernikahan dan Penulisannya

Istilah turut mengundang di undangan pernikahan bukanlah sekadar pelengkap kalimat atau basa-basi dalam dokumen resmi acara. Ungkapan ini memiliki makna sosial yang dalam dan merefleksikan nilai-nilai kekeluargaan serta budaya gotong royong yang kuat dalam masyarakat Indonesia.

Penggunaan frasa ini dalam undangan kerap menimbulkan pertanyaan, terutama bagi yang belum memahami konteks dan etika penyusunannya. Artikel ini mengulas secara menyeluruh arti, susunan penulisan, serta contoh penggunaan turut mengundang agar penyampaian undangan lebih bermakna dan tidak menimbulkan salah paham.

Apa Itu “Turut Mengundang”?

Turut mengundang merujuk pada pihak-pihak selain pengundang utama yang juga ikut menyampaikan undangan secara simbolis. Mereka biasanya memiliki kedekatan emosional atau hubungan kekerabatan yang erat dengan mempelai atau keluarga inti.

Pihak yang dimaksud bisa berupa:

  • Orang tua mempelai
  • Keluarga besar seperti paman, bibi, kakek, nenek
  • Saudara kandung
  • Teman dekat atau rekan kerja yang berperan penting

Menambahkan nama-nama ini menunjukkan rasa hormat dan penghargaan. Dalam konteks budaya Asia, termasuk Indonesia, pencantuman tersebut juga memperkuat nilai kebersamaan dalam momen penting seperti pernikahan.

Menurut laman weddingwire.com, praktik ini mencerminkan semangat kolektif dalam mengundang, bukan hanya berasal dari satu individu atau pasangan.

Susunan Penulisan “Turut Mengundang” dalam Undangan Pernikahan

Penempatan pihak yang turut mengundang perlu memperhatikan urutan dan tata krama. Biasanya dimulai dari pihak yang paling dihormati, kemudian diikuti oleh keluarga dan kerabat lainnya.

Berikut struktur umum penulisannya:

  1. Orang tua mempelai pria dan wanita
    Disebutkan terlebih dahulu setelah nama mempelai. Mereka adalah pihak utama yang secara sosial dianggap sebagai pengundang utama.
  2. Saudara kandung
    Jika dicantumkan, posisinya setelah orang tua. Biasanya saudara yang cukup dekat secara emosional dan aktif dalam persiapan pernikahan.
  3. Keluarga besar atau kerabat dekat
    Termasuk paman, bibi, kakek, nenek yang dianggap perlu dan layak disebut dalam undangan.
  4. Teman dekat atau kolega kerja
    Bisa disertakan jika mereka memiliki peran penting atau kedekatan yang signifikan dengan mempelai atau keluarga.

Penulisan harus dilakukan secara konsisten dan sopan, agar tidak menyinggung pihak manapun. Hindari urutan yang bisa dianggap diskriminatif atau menunjukkan keberpihakan.

Pentingnya Menyusun Nama “Turut Mengundang” dengan Tepat

Penggunaan istilah turut mengundang di undangan juga membawa konsekuensi sosial. Dalam masyarakat yang menjunjung tinggi nilai kekeluargaan, salah penempatan atau penghilangan nama tertentu bisa memicu ketidaknyamanan atau bahkan konflik internal.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan:

  • Periksa ulang daftar nama sebelum mencetak undangan
  • Gunakan gelar dan sapaan dengan benar
  • Hindari penggunaan nama panggilan, kecuali dalam konteks yang benar-benar informal
  • Diskusikan dengan keluarga besar untuk memastikan semua pihak dihormati secara adil

Contoh Penulisan Kalimat “Turut Mengundang” yang Benar

Berikut contoh penulisan formal dalam undangan pernikahan:

Bismillahirrahmanirrahim
Dengan memohon rahmat dan ridho Allah SWT, kami bermaksud mengundang Bapak/Ibu/Saudara/i untuk menghadiri acara pernikahan putra-putri kami:

Nama Mempelai Pria & Nama Mempelai Wanita

Insya Allah akan dilaksanakan pada:

Hari/Tanggal: Sabtu, 25 Agustus 2024
Pukul: 09.00 WIB – Selesai
Tempat: Gedung Serbaguna “Bahagia”, Jl. Kebersamaan No. 123, Jakarta

Turut mengundang:

  • Bapak/Ibu Nama Orang Tua Mempelai Pria
  • Bapak/Ibu Nama Orang Tua Mempelai Wanita
  • Keluarga Besar Mempelai Pria
  • Keluarga Besar Mempelai Wanita
  • Bapak/Ibu/Saudara/i yang kami hormati

Contoh tersebut menunjukkan susunan yang sopan dan sesuai dengan kaidah etika sosial, di mana pihak yang paling dihormati disebutkan terlebih dahulu.

BACA JUGA: Kata-Kata Undangan Lewat WA Tanpa Mengurangi Rasa Hormat

Variasi dalam Undangan Digital

Penggunaan turut mengundang dalam undangan digital tetap relevan. Banyak platform seperti Nice Wedding menyediakan template undangan online yang dapat disesuaikan dengan daftar nama pihak yang ingin dicantumkan.

Kelebihan undangan digital:

  • Fleksibel dan mudah diperbarui
  • Praktis dikirim via WhatsApp, email, atau media sosial
  • Tetap bisa mencerminkan nilai kesopanan dan kebersamaan

Namun, penting tetap memperhatikan kaidah penulisan sebagaimana layaknya undangan cetak, karena nilai simbolik dan sosialnya tetap sama.

Kesimpulan

Penggunaan turut mengundang di undangan bukan sekadar pelengkap, melainkan bagian penting yang mencerminkan nilai kesopanan, penghargaan, dan budaya kekeluargaan dalam masyarakat Indonesia. Penyusunan yang cermat dan sopan dapat memperkuat makna undangan serta mempererat hubungan sosial.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *