
Bagi banyak calon pengantin, memilih riasan yang tepat untuk hari pernikahan bisa menjadi tantangan tersendiri. Terutama jika kamu ingin tetap menghormati tradisi namun tetap tampil modern dan sesuai kepribadian. Salah satu gaya rias pengantin yang sering menjadi pertimbangan adalah Paes Solo Putri. Namun, banyak yang belum memahami makna, sejarah, hingga pakem dari riasan klasik khas keraton ini.
Untuk kamu yang sedang mencari informasi lengkap seputar Paes Solo Putri, artikel ini akan membahas tuntas dari akar sejarah, filosofi di balik setiap elemen riasan, hingga bagaimana riasan ini tetap bisa tampil relevan dalam pernikahan modern, termasuk versi hijabnya. Yuk, simak artikel ini sampai selesai supaya kamu makin yakin dengan pilihan riasan pengantinmu!
Apa Itu Paes Solo Putri?
Paes Solo Putri adalah gaya rias pengantin tradisional yang berasal dari Keraton Surakarta, Jawa Tengah. Riasan ini dikenal sangat khas dengan pola lengkungan hitam pekat di dahi yang disebut paes, serta busana dan perhiasan yang elegan nan anggun. Ciri khas utamanya adalah kesan halus, lembut, dan penuh dengan makna filosofis yang mendalam.
Riasan ini bukan sekadar mempercantik wajah. Paes Solo Putri membawa pesan spiritual dan simbolis, mencerminkan kesucian, kedewasaan, dan kesiapan pengantin wanita memasuki kehidupan rumah tangga. Bahkan, dalam penerapannya, ada pakem khusus yang mengacu pada tata cara rias bangsawan keraton.
Sejarah dan Asal Usul Paes Solo Putri
Riasan ini berasal dari budaya keraton Kasunanan Surakarta. Sejak masa lampau, hanya putri-putri keraton atau keluarga bangsawan tertentu yang mengenakan riasan ini dalam acara pernikahan. Seiring waktu, Paes Solo Putri kemudian dikenal luas dan diadaptasi oleh masyarakat umum sebagai bentuk pelestarian budaya.
Dalam sejarahnya, paes dianggap sebagai simbol pengendalian diri dan spiritualitas. Lengkungan-lengkungan hitam yang ada di dahi bukan hanya ornamen semata, tapi menggambarkan filosofi kehidupan Jawa yang sarat makna: kesabaran, keteguhan hati, dan pengabdian sebagai istri.
Makna Simbolik di Balik Paes Solo Putri
Setiap elemen dalam Paes Solo Putri memiliki arti tersendiri. Tak hanya sekadar estetika, tapi juga menyampaikan nilai-nilai luhur dalam kehidupan rumah tangga:
- Paes di dahi melambangkan kedewasaan dan kesiapan mental untuk menjadi istri yang berbakti.
- Sanggul bokor mengkureb menunjukkan sikap rendah hati dan pengabdian kepada suami.
- Cundhuk mentul dan cundhuk sisir mencerminkan harapan agar rumah tangga selalu diberkahi dan harmonis.
- Kebaya dan kain batik yang dikenakan biasanya memiliki motif tertentu yang juga sarat makna, seperti motif sidomukti yang berarti harapan atas kebahagiaan dan keberkahan.
Makna yang tersimpan dalam riasan ini membuat Paes Solo Putri bukan hanya pilihan estetis, tapi juga spiritual dan filosofis.
Pakem dalam Paes Solo Putri yang Perlu Kamu Tahu
Pakem atau aturan dalam Paes Solo Putri sangat ketat, terutama bagi perias tradisional yang mengikuti garis keraton. Berikut beberapa hal yang menjadi pakem dalam riasan ini:
- Warna paes selalu hitam pekat (biasanya dari campuran malam dan minyak).
- Jumlah lekukan paes di dahi biasanya empat atau lima, tergantung interpretasi sang perias.
- Sanggul harus rendah dan berbentuk bokor mengkureb (seperti mangkuk terbalik).
- Riasan wajah harus lembut, tidak mencolok, dan menampilkan kesan anggun.
- Perhiasan dan busana mengikuti standar keraton, termasuk pemakaian konde, cundhuk mentul, serta kain batik khas seperti sidomukti atau sidoasih.
Mengikuti pakem ini berarti kamu menghormati tradisi leluhur sekaligus menyuguhkan tampilan pengantin yang sarat filosofi.
Paes Solo Putri Versi Hijab: Bisa Nggak Sih?
Tentu bisa! Dalam beberapa tahun terakhir, muncul tren Paes Solo Putri versi hijab yang tak kalah anggun dan tetap menjaga esensi riasan tradisionalnya. Banyak MUA (make up artist) kini berinovasi dengan menyesuaikan bentuk sanggul, aksesoris, dan paes agar tetap bisa dikenakan bersama hijab.
Beberapa adaptasi yang dilakukan antara lain:
- Paes dibuat lebih pendek atau melebar ke samping agar menyatu dengan hijab.
- Sanggul diganti dengan bentuk tatanan hijab yang menyerupai kontur sanggul asli.
- Cundhuk mentul dan hiasan kepala tetap digunakan untuk menjaga ciri khas.
Paes hijab ini menjadi pilihan ideal untuk kamu yang ingin tetap tampil syar’i namun tetap mengangkat budaya leluhur dengan penuh keanggunan.
Paes Solo Putri dalam Sentuhan Modern
Meski berakar dari tradisi, Paes Solo Putri tak pernah kehilangan daya tariknya. Bahkan di era sekarang, banyak pasangan yang memilih konsep tradisional modern untuk pernikahan mereka. Riasan ini bisa dikombinasikan dengan pencahayaan modern, tema warna yang lebih lembut, hingga gaya dokumentasi kekinian agar tetap estetik di media sosial.
Beberapa inovasi yang sering digunakan dalam versi modern antara lain:
- Kebaya modern dengan payet dan siluet lebih ramping
- Warna kain yang lebih bervariasi, seperti broken white atau dusty pink
- Paes dengan sentuhan glitter atau ornamen tambahan agar lebih glamor
- Make up natural-glam yang membuat tampilan tidak terlalu berat namun tetap berkelas
Dengan penyesuaian ini, Paes Solo Putri tetap bisa menjadi pilihan yang stylish dan tidak ketinggalan zaman.
Tips Memilih MUA Paes Solo Putri
Sebelum memutuskan untuk memilih riasan ini, pastikan kamu bekerja sama dengan MUA yang benar-benar memahami filosofi dan pakem Paes Solo Putri. Berikut beberapa tipsnya:
- Cari portofolio yang sesuai dengan gaya yang kamu inginkan (klasik, hijab, atau modern).
- Pilih MUA yang pernah belajar langsung ke pakar paes atau keraton.
- Diskusikan tema pernikahan kamu secara terbuka agar riasan bisa menyesuaikan.
- Jangan ragu melakukan test make up agar kamu tahu cocok tidaknya riasan tersebut.
- Pastikan riasan tidak hanya bagus di foto, tapi juga nyaman dipakai seharian.
Kalau kamu mencari vendor undangan pernikahan digital yang bisa menyatu dengan konsep tradisional seperti ini, Nice Wedding siap bantu kamu tampil menawan dan berkesan di hari istimewa! Undangan digital dengan desain elegan, bisa disesuaikan dengan tema tradisional hingga modern.
Penutup
Paes Solo Putri bukan hanya soal riasan, tapi juga tentang menghormati budaya, merayakan makna, dan menciptakan momen sakral dalam balutan estetika Jawa yang anggun. Baik dalam versi klasik, hijab, atau modern, paes ini tetap menjadi simbol keanggunan pengantin wanita yang siap melangkah ke kehidupan baru.
Pastikan kamu memilih MUA yang memahami esensi paes ini agar tampil maksimal di hari bahagiamu!